Operasi TNI Digelar Usai Pembunuhan Pekerja Gereja
vikaspota.com –Operasi Senyap Pasukan khusus TNI melaksanakan operasi penindakan terencana terhadap kelompok Egianus Kogoya dari OPM Kodap III Ndugama. Operasi ini berlangsung di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Langkah militer ini merupakan respons atas tindakan kekerasan OPM yang sebelumnya membunuh para pekerja pembangunan gereja di Wamena.
“Baca Juga : Cara Mudah Ganti Suara Alarm di iPhone”
Operasi Senyap Baku Tembak Singkat, Dua OPM Tewas di Tempat
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi menyatakan bahwa operasi dimulai sekitar pukul 00.15 WIT. TNI menerima informasi dari warga soal keberadaan empat anggota OPM di sebuah honai di Kampung Ligima.
Saat mendatangi lokasi, terjadi baku tembak singkat antara pasukan TNI dan kelompok bersenjata. Dua anggota OPM tewas di tempat. Tidak ada korban jiwa maupun luka dari pihak TNI dalam aksi tersebut.
Hingga kini, identitas dua anggota OPM yang tewas masih belum diketahui.
TNI Tegaskan Komitmen Lindungi Warga Papua
Jenderal tempur dari Kostrad menegaskan bahwa operasi dilakukan secara profesional dan proporsional. TNI hadir untuk melindungi masyarakat Papua dari teror bersenjata.
Ia juga mengajak kelompok bersenjata yang masih aktif untuk menyerah dan kembali membangun Papua bersama pemerintah dalam bingkai NKRI.
“Operasi ini bukti nyata bahwa TNI hadir untuk keamanan dan percepatan kesejahteraan masyarakat Papua,” ujar Kristomei.
TNI Utamakan Pendekatan Dialogis dan Pembinaan Wilayah
Di tengah upaya penindakan terhadap kelompok bersenjata di Papua, TNI tetap mengedepankan pendekatan yang humanis dan dialogis.
Selain menjalankan operasi militer secara terukur, TNI juga terus mengutamakan penegakan hukum serta pembinaan teritorial di wilayah Papua.
Mayjen Kristomei Sianturi, Kepala Pusat Penerangan TNI, menyatakan bahwa pihaknya membuka ruang dialog bagi siapa pun yang ingin kembali ke pangkuan NKRI.
“Kami siap membuka pintu rekonsiliasi untuk semua pihak yang ingin berkontribusi positif demi Papua yang damai dan sejahtera,” tegasnya.
Pendekatan ini sejalan dengan komitmen TNI untuk menjaga stabilitas keamanan tanpa mengabaikan hak-hak masyarakat sipil.
Kristomei menambahkan bahwa proses pembinaan wilayah akan terus digalakkan untuk mendekatkan aparat dengan masyarakat lokal.
Sebagai mantan Danrindam Iskandar Muda, ia memahami pentingnya membangun kepercayaan di tengah konflik yang telah berlangsung lama.
Upaya dialog dan rekonsiliasi menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang TNI untuk mewujudkan perdamaian di Papua.
Langkah ini juga bertujuan mendorong masyarakat Papua untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah mereka.
TNI berharap pendekatan persuasif ini dapat mengurangi ketegangan dan membuka jalan menuju solusi damai dan berkelanjutan.
“Baca Juga : Spesifikasi Asus Zenfone 12 Ultra Sebelum Rilis”





Leave a Reply